7 Jenis Kayu Ringan Asal Indonesia, Cek Kualitasnya disini!

Jenis Kayu Ringan Asal Indonesia

Jenis Kayu Ringan - Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk beragam jenis kayu yang memiliki karakteristik berbeda-beda. 

Salah satu yang paling banyak dimanfaatkan adalah jenis kayu ringan  kayu yang bobotnya tidak berat, mudah diolah, dan tetap memiliki kekuatan yang cukup untuk kebutuhan bangunan maupun furnitur.

Kayu dengan berat ringan ini banyak dipilih karena efisien, ramah lingkungan, serta mudah dibentuk tanpa memerlukan alat berat. 

Berikut penjelasan lengkap tentang ciri kayu ringan dan tujuh jenis kayu asal Indonesia yang termasuk dalam kategori tersebut.

Ciri Kayu Ringan

Jenis Kayu Ringan Asal Indonesia

Kayu ringan memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis kayu keras atau berat. Salah satu cirinya adalah bobotnya yang tidak berat, dengan kerapatan (densitas) rendah, biasanya di bawah 0,6 g/cm³. Tekstur permukaannya cenderung lembut, pori-porinya besar, dan mudah dipotong tanpa merusak serat kayu.

Selain itu, kayu berat ringan umumnya memiliki warna terang seper

ti krem, kuning muda, atau putih kekuningan. Kayu jenis ini juga cepat kering dan mudah diampelas. Meski daya tahannya tidak setinggi kayu keras. 

Baca Juga : Ketahui Jenis Kayu Warna Hitam Asal Indonesia

Kelebihannya terletak pada kemudahan pengolahan, efisiensi biaya, dan fleksibilitas penggunaannya untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan bangunan ringan hingga kerajinan tangan.

Jenis Kayu Ringan

Jenis Kayu Ringan Asal Indonesia

1. Kayu Sengon

Kayu Sengon merupakan jenis kayu ringan yang paling dikenal di Indonesia. Pohon Sengon banyak dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan bisa dipanen dalam waktu sekitar 5–7 tahun.

Serat kayunya lurus dengan warna terang, cocok digunakan untuk rangka bangunan, peti kemas, serta bahan dasar mebel sederhana.

Keunggulan utama kayu Sengon adalah bobotnya yang tidak berat dan mudah dikerjakan, baik dengan alat tangan maupun mesin. 

Karena harganya terjangkau dan ramah lingkungan, kayu ini menjadi pilihan utama industri skala besar yang membutuhkan material ringan namun fungsional.

2. Kayu Jelutung

Kayu Jelutung termasuk dalam jenis kayu berat ringan yang banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Teksturnya halus dengan warna krem muda yang menarik, membuatnya banyak digunakan untuk pembuatan mainan anak, bahan pensil, atau cetakan sepatu.

Kayu ini juga dikenal tidak berat dan sangat mudah diolah. Dengan permukaan yang lembut dan serat lurus, kayu Jelutung mudah direkatkan, diampelas, maupun diberi finishing. 

Karena itu, banyak pengrajin yang menggunakannya untuk membuat produk bernilai seni tinggi dan bernuansa alami.

3. Kayu Balsa

Kayu Balsa dikenal sebagai jenis kayu paling ringan di dunia, bahkan bisa mengapung di atas air karena pori-porinya yang besar. 

Kayu ini tumbuh di daerah tropis Indonesia bagian timur dan sering digunakan untuk kebutuhan khusus seperti model pesawat mini, papan apung, hingga alat peraga arsitektur.

Meskipun bobotnya sangat ringan, kayu Balsa tetap memiliki kekuatan struktural yang baik untuk menahan beban ringan. 

Keunggulan lainnya adalah mudah dipotong, direkatkan, dan dicat. Karakteristik ini menjadikannya bahan ideal bagi industri kreatif yang membutuhkan material ringan namun kokoh.

4. Kayu Pulai

Kayu Pulai merupakan kayu ringan yang banyak ditemukan di Jawa dan Sumatra. Warna kayunya putih kekuningan, bertekstur lembut, dan mudah dibentuk. 

Karena karakteristiknya tersebut, kayu Pulai sering digunakan dalam pembuatan topeng, ukiran, serta cetakan industri.

Termasuk kategori kayu tidak berat, Pulai memiliki kelebihan berupa stabilitas tinggi saat dikeringkantidak mudah melengkung atau retak. 

Kayu ini juga menjadi favorit para seniman dan pengrajin tradisional karena sangat mudah dipahat tanpa memerlukan alat berat.

5. Kayu Randu

Kayu dari pohon kapuk randu termasuk jenis kayu berat ringan yang banyak tumbuh di Indonesia. Teksturnya lembut, dengan warna cokelat muda dan serat lurus. 

Biasanya digunakan untuk membuat papan, peti, serta perabot rumah tangga sederhana. Sebagai kayu ringan, Randu mudah dikerjakan dan cepat kering. 

Namun karena ketahanannya terhadap rayap relatif rendah, penggunaannya sering disertai dengan lapisan pelindung. Walau begitu, kayu Randu tetap populer karena ringan, ekonomis, dan mudah ditemukan.

6. Kayu Jabon

Kayu Jabon merupakan jenis kayu ringan yang kini banyak dibudidayakan secara komersial. Dengan masa tumbuh hanya sekitar lima tahun, kayu ini tergolong cepat panen dan ramah lingkungan. 

Warna kayunya krem hingga kekuningan dengan serat lurus, cocok untuk bahan mebel atau papan lapis. Selain bobotnya yang tidak berat, kayu Jabon juga mudah dipotong, diserut, dan diampelas.

Karena tampilannya yang cerah dan teksturnya halus, kayu ini sering digunakan untuk desain interior modern yang mengedepankan kesan natural dan ringan.

7. Kayu Laban

Kayu Laban dikenal sebagai kayu berat ringan yang memiliki keseimbangan ideal antara kekuatan dan bobot. Warna kayunya cokelat kemerahan dengan serat padat yang rapi, menjadikannya menarik untuk dekorasi dan kerajinan tangan.

Kayu ini cukup keras untuk digunakan sebagai bahan pegangan alat atau hiasan, tetapi tetap tidak berat saat diangkat atau diolah. 

Keawetannya terhadap serangga membuat kayu Laban digemari untuk kebutuhan outdoor ringan maupun perabot artistik.

Itulah delapan poin penting mengenai jenis dan ciri kayu ringan asal Indonesia. Dari Sengon yang cepat tumbuh hingga Balsa yang paling ringan di dunia, semuanya memiliki kelebihan tersendiri. 

Kayu dengan berat ringan menjadi pilihan cerdas untuk kebutuhan modern mudah diolah, efisien, dan tetap ramah lingkungan. 

Dengan mengenal karakteristik tiap jenisnya, Anda bisa memilih kayu ringan terbaik sesuai kebutuhan desain dan fungsi.

Jadi, sudah tahu jenis kayu ringan?

Posting Komentar untuk "7 Jenis Kayu Ringan Asal Indonesia, Cek Kualitasnya disini!"