Apa itu Plint? Cek Disini berserta 7 Fungsinya!
Fungsi Plint - Dalam dunia desain interior, ada banyak elemen yang sering kali luput dari perhatian karena ukurannya kecil dan posisinya tersembunyi.
Salah satunya adalah plint. Meski terlihat sepele, plint memiliki peran yang sangat penting dalam mempercantik sekaligus melindungi dinding dan lantai di rumah.
Bagi sebagian orang, plint mungkin hanya dianggap sebagai lis di tepi lantai. Padahal, fungsinya jauh lebih dari itu.
Dari melindungi dinding, memperindah tampilan ruangan, hingga menyembunyikan kabel semuanya bisa dilakukan oleh elemen kecil yang satu ini.
Mari kita bahas secara lengkap mulai dari apa itu plint, jenis material plint yang umum digunakan, hingga 7 fungsi plint lantai yang wajib Anda ketahui.
Apa Itu Plint?
Secara sederhana, plint adalah papan atau lis yang dipasang di bagian bawah dinding, tepat di titik pertemuan antara dinding dan lantai.
Plint biasanya memiliki tinggi antara 7 hingga 15 cm, tergantung desain ruangan dan kebutuhan estetika. Dalam istilah arsitektur, plint juga disebut “skirting board” atau “baseboard”.
Fungsi utama plint adalah melindungi bagian bawah dinding dari kotoran, cipratan air, debu, hingga benturan perabot.
Namun seiring perkembangan desain interior, peran plint semakin meluas — kini ia juga berfungsi sebagai elemen dekoratif yang menambah kesan elegan dan menyempurnakan tampilan ruangan.
Bayangkan ruangan tanpa plint. Mungkin dinding terlihat langsung menempel ke lantai tanpa batas yang jelas.
Secara estetika, tampilan seperti itu bisa terasa “kosong” dan tidak rapi. Karena itulah, plint lantai kini menjadi elemen penting yang hampir selalu dipasang pada proyek pembangunan maupun renovasi.
Material Plint yang Umum Digunakan
Pemilihan material plint sangat memengaruhi ketahanan serta nilai estetika sebuah ruangan. Setiap bahan memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Berikut beberapa jenis material yang umum digunakan:
1. Kayu solid
Material ini paling klasik dan banyak digunakan. Jenis kayu seperti jati, merbau, dan ulin menjadi pilihan favorit karena kekuatannya yang tinggi serta tampilannya yang natural dan elegan. Plint kayu solid cocok untuk interior bergaya klasik, rustic, hingga tropis modern.
Baca Juga : Cek harga Lantai Kayu Solid sekarang, Ternyata Semurah ini?
2. MDF (Medium Density Fibreboard)
MDF adalah alternatif lebih ekonomis dibanding kayu solid. Bahannya mudah dibentuk, ringan, dan bisa dicat sesuai warna dinding atau lantai. Material plint ini cocok untuk desain minimalis atau modern yang mengutamakan keseragaman warna.
3. PVC atau UPVC
Plint berbahan PVC sangat populer untuk area lembap seperti kamar mandi, dapur, atau basement karena tahan air dan anti rayap. Selain itu, perawatannya juga sangat mudah.
4. Aluminium dan stainless steel
Kedua material ini cocok untuk bangunan bergaya industrial atau kontemporer. Kelebihannya adalah tahan terhadap korosi dan mudah dibersihkan, menjadikannya pilihan ideal untuk area publik atau komersial.
5. Plint keramik atau granit
Biasanya digunakan untuk melengkapi lantai dengan material yang sama. Plint jenis ini memberikan kesan menyatu antara lantai dan dinding, serta mudah dibersihkan dari noda atau debu.
Pemilihan material yang tepat tidak hanya memperkuat fungsi plint, tapi juga menambah kesan profesional dan elegan pada ruangan Anda.
7 Fungsi Plint yang Perlu Anda Ketahui
1. Melindungi Dinding dari Kotoran dan Debu
Fungsi paling mendasar dari plint lantai adalah melindungi dinding bagian bawah dari berbagai kotoran dan cipratan air saat membersihkan lantai.
Ketika Anda mengepel, air yang menetes atau debu yang terbawa biasanya menempel di bagian bawah dinding. Tanpa plint, noda tersebut akan sulit dihilangkan dan membuat dinding cepat kusam.
Dengan adanya plint, air atau debu tersebut akan tertahan sehingga dinding tetap bersih dan rapi. Terlebih jika Anda menggunakan material plint tahan air seperti PVC atau granit, maka perawatannya akan jauh lebih mudah.
2. Menutupi Celah Antara Lantai dan Dinding
Saat proses pemasangan lantai, selalu ada celah kecil di antara lantai dan dinding yang berfungsi sebagai ruang ekspansi agar lantai bisa bernapas.
Namun, celah ini sering kali mengganggu secara visual. Fungsi plint di sini adalah menutupi celah tersebut agar tampilan ruangan tampak lebih halus, rapi, dan menyatu.
Bahkan, untuk desain modern, plint kini hadir dalam berbagai bentuk profil — ada yang rata (flush), menonjol, atau bahkan menyatu dengan dinding. Semua ini menambah nilai estetika ruang tanpa mengganggu fungsi utamanya.
3. Meningkatkan Nilai Estetika Ruangan
Plint lantai bukan sekadar pelindung, tetapi juga bagian dari elemen desain. Warna, bahan, dan tekstur plint bisa memperkuat tema interior rumah.
Misalnya, plint kayu dengan warna alami bisa memberikan kesan hangat dan alami, sementara plint putih polos menciptakan kesan bersih dan elegan.
Desainer interior sering memanfaatkan material plint sebagai bingkai ruangan menegaskan batas antara lantai dan dinding, sekaligus memberi kesan bahwa desain ruangan telah selesai dengan detail sempurna.
4. Melindungi Dinding dari Benturan Furnitur
Ketika Anda memindahkan perabot seperti meja, kursi, atau lemari, sering kali bagian bawah dinding menjadi sasaran benturan.
Tanpa perlindungan, cat dinding bisa terkelupas atau bahkan retak. Plint berfungsi sebagai “tameng” pelindung yang mencegah kerusakan akibat benturan tersebut.
Untuk area dengan aktivitas tinggi seperti ruang tamu, ruang keluarga, atau koridor hotel, plint lantai menjadi elemen wajib agar keindahan dinding tetap terjaga dalam jangka panjang.
5. Menyembunyikan Kabel dan Jalur Instalasi
Desain modern kini menuntut ruangan yang bersih dan bebas dari kabel yang berserakan. Beberapa model material plint kini dibuat dengan rongga di bagian dalamnya untuk menyembunyikan kabel listrik, kabel TV, atau jalur internet.
Selain memperindah ruangan, fungsi ini juga meningkatkan keamanan karena kabel terlindungi dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan. Dengan begitu, plint tidak hanya dekoratif tapi juga fungsional.
6. Mempermudah Proses Pembersihan dan Perawatan
Saat mengepel, air biasanya merembes ke sisi bawah dinding. Dengan adanya plint, air tidak akan langsung menyentuh cat atau plester, sehingga dinding lebih awet dan tidak mudah lembap.
Plint juga mempermudah proses pembersihan karena kotoran tidak menumpuk di celah antara dinding dan lantai.
Plint lantai dengan permukaan halus misalnya dari PVC atau MDF bisa dibersihkan hanya dengan lap lembap tanpa perlu bahan kimia khusus. Ini sangat membantu dalam menjaga kebersihan rumah sehari-hari.
7. Menyempurnakan Tampilan Finishing Interior
Terakhir, fungsi plint yang sering dianggap sepele namun sangat penting adalah menyempurnakan tampilan ruangan.
Pekerjaan lantai belum benar-benar selesai tanpa adanya plint. Elemen ini menjadi “garis akhir” yang memberikan kesan ruangan sudah selesai dikerjakan dengan sempurna.
Bahkan dalam dunia konstruksi, pemasangan plint sering dianggap tahap penutup pekerjaan lantai. Tanpa plint, ruangan akan terlihat belum jadi dan kurang rapi. Maka dari itu, kehadiran plint bukan hanya soal fungsi, tapi juga simbol dari hasil akhir yang profesional.sar
Meski sering dianggap hanya sebagai pelengkap, plint lantai sebenarnya memiliki banyak fungsi penting yang membuat interior rumah lebih indah, rapi, dan awet.
Dari melindungi dinding hingga mempercantik tampilan, semua fungsi plint saling melengkapi dan memberi nilai tambah pada bangunan.
jadi, sudah tahu apa itu plint dan fungsinya?
Posting Komentar untuk "Apa itu Plint? Cek Disini berserta 7 Fungsinya!"
Posting Komentar